Seperti yang kita ketahui bahwa bagaimana cara memilih disain model rumah terbaru yang selalu kita cari untuk pembagunan rumah yang akan kita banggun dikala kita harus menyesuaikan model dengan gaya terbaru agar terlihat bagus dan nyaman di huni bersama keluarga. Rumah Minimalis memang menjadi cita-cita yang di dambakan keluarga.
Merapikan rumah menjadi pekerjaan rumah yang tak pernah selesai bagi penghuni rumah, apalagi kalau rumah sudah penuhdengan timbunan barang. Semoga dengan tips dari seorang Marie Kondo, menata rumah supaya rapih. semoga tak menjadi masalah besar lagi. Siapa
Marie Kondo ? Beliau adalah penulis buku berjudul
Life-changing Magic of Tidying Up, the Japanese Art of Decluttering and Organizing yang menjadi #1 New York Times best seller.
|
Rumah perlu dirapikan supaya tidak berantakan sehingga nyaman untuk ditinggali, foto:Kompasiana.com |
Sekilas Tentang Marie Kondo dan Bukunya
|
Buku Marie Kondo:Life-changing Magic of Tidying Up, the Japanese Art of Decluttering and Organizing, foto;One Kings Lane |
Menurut Marie Kondo, merapihkan rumah bukan hanya untuk menciptakan suasana rumah tertata dan indah, namun lebih dari itu juga dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Lebih lanjut Marie Kondo menjelaskan bahwa dengan terbiasa merapikan rumah, maka rumah menjadi nyaman, dan kita hidup dalam rumah yang teratur, semua barang berada di tempatnya masing-masing, terorganisir dengan baik, sehingga gampang ditemukan saat dibutuhkan.
Dalam buku Marie Kondoia menjabarkan secara lengkap, bagaimana kita mengorganisasi semua barang yang ada di rumah berdasarkan kategori barang. Semua barang yang kita miliki di rumah harus kita organisasi, kita pilah, lalu kita tata per kategori.
Menata rumah dengan segala isinya, terbayang ya betapa ribet dan susahnya ! Tapi, efek yang ditimbulkan dari kita menata rumah itu sebanding ! Shanty Arifin, seorang Ibu dan blogger dari Bandung pernah mempraktekan tips menata rumah ala Marie Kondo ini, membagikan kisah pada salah satu tulisannya di website rockingmama.id.
Shanty berkisah, awalnya dia merasa tidak punya punya banyak barang di rumahnya, namun ternyata untuk merapihkan rumah mungilnya yang bertipe 36 dia membutuhkan waktu 1 minggu !
"Saya tadinya mengira, paling hanya butuh sehari, toh saya nggak punya apa-apa. Tapi ternyata, saat melakukan KonMari, mendadak saja semua barang yang terselip satu per satu terkumpul, dan jadilah timbunan barang yang tinggi. Fyuh!"
"Saya butuh seminggu untuk membereskannya.
Hari pertama saya membereskan yang masuk kategori pakaian.
Hari kedua giliran kategori buku, dokumen dan pernak-pernik.
Hari ketiga saya membereskan mainan anak-anak.
Hari keempat jatahnya barang-barang keperluan dapur, sedangkan barang-barang di gudang saya bereskan di hari kelima.
Plus, saya butuh satu hari khusus untuk menyortit koleksi kliping koran saya. Yep, seminggu kurang lebih".
Jika rumah Anda penuh dengan barang yang berserakan dan bertumpuk, membuat pemandangan dalam rumah serasa kapal pecah, dan Anda berminat merapikan rumah dengan metode Konmari, berikut ini langkah-langkahnya.
5 langkah menata rumah ala Marie Kondo
1. Tetapkan pilihan: Singkirkan atau Simpan. |
Tetapkan pilihan, simpan atau buang, foto;bnf |
Hanya ada dua aktivitas yang diperlukan:
Menyingkirkan dan memutuskan untuk Tetap Menyimpan (dan disimpan di mana). Jangan menyimpan barang-barang jika kita belum selesai membuang. Rahasia sukses merapihkan rumah adalah dengan berbenah sekaligus, setuntas-tuntasnya, dan memulai berbenah dengan membuang barang yang tidak perlu. Ikhlaskan barang-barang yang kamu buang.
2. Kumpulkan Semua Barang Sesuai Kategori
Metode Marie Kondo mengharuskan kita menata rumah dengan memilah barang berdasarkan kategori, jadi bukan per lokasi. Misalnya, hari ini Anda ingin merapikan pakaian, maka kumpulkanlah semua pakaian di satu area. Katakanlah, di tempat tidur. Semua !. Kosongkan lemari pakaian, kosongkan lacinya, box-box pakaian, koper, tas, dan lain-lain.
|
Barang-barang dalam satu kategori dikumpulkan, ternyata banyak ! foto:raisinglemons.com |
Saat mengumpulkan pakaian tersebut, akhirnya saya bisa menemukan kaus kaki di berbagai tempat, Di laci, di rak pakaian dalam, di rak baju sekolah. Barangkali Anda akan menemukan lebih banyak barang yang hilang, misalnya T-Shirt anak yang nyempil di sudut laci, sapun tangan, atau pakaian dalam yang terselip di pojok bawah lemari. Ya, biasanya kita sering lupa menaruh barang, karena sering asal taruh.
"Bisa jadi setelah terkumpul di satu tempat, kita baru sadar, ternyata kita punya 5 pasang sepatu olah raga, 6 pasang kaus kaki warna coklat, 12 pcs sapu tangan, 3 stepler, 1/2 lusin bolpen, 4 strip obat flu, 2 botol vitamin C, 3 gunting kuku, seabrek tas, 2 buku dengan judul yang sama, semuanya terkumpul dari berbagai sudut rumah!"
Walah! Buat apa ya, kita sampai punya 2 buku dengan judul sama ... Bingung kan ?!.
3. Sortir Semua Barang Sesuai Sub Kategori
Misalkan kita akan menata pakaian hari ini, maka setelah kita kumpulkan pakaian seluruh anggota keluarga di satu tempat, langkah selanjutnya adalah kita pilah lagi berdasarkan sub kategori. Apa saja sub kategori yang dipakai untuk memilah. Shanty mencontohkan, dia memisahkan sub kategori berdasarkan pemakaian, apakah pakaian tersebut dia pakai dalam setahun terakhir, dan akan memakainya lagi setahun ke depan. Karena biasanya barang-barang yang tidak pernah disentuh dalam setahun terakhir, kemungkinan besar juga tidak akan Anda sentuh juga dalam beberapa tahun ke depan.
"Peganglah setiap barang yang ada. Rasakan apakah barang yang sedang dipegang tersebut menimbulkan spark of joy atau perasaan suka cita pada diri Mama. Jadi, bukan hanya sekadar penting atau tidak penting ya, Ma".
Mungkin akan berbeda-beda untuk setiap orang ya,
Mungkin yang lebih susah adalah ketika menyortir barang orang lain, seperti baju milik anak-anak, hasil prakarya mereka, raket suami, sebelum memasukkan ke dalam sub kategori "barang dibuang' sebaiknya dibicarakan dulu dengan pemiliknya, suapaya nggak jadi keributan di kemudian hari.
4. Donasikan Barang yang Tak Terpakai
|
Barang-barang bekas yang masih layak pakai sebaiknya didonasikan, foto:Situs Kartini |
Marie Kondo menyarankan, barang-barang tak terpakai atau sudah kita putuskan untuk disingkirkan, namun masih layak pakai lebih baik
didonasikan untuk dipakai orang lain yang lebih membutuhkan. Bungkus barang-barang tak terpakai yang hendak didonasikan dalam kotak kardus dan letakkan terpisah. Kemudian barang kategori disingkirkan yang sudah tak layak pakai bungkus juga untuk dibuang. Percayalah, hidup Anda akan jauh lebih ringan setelah jauh dari barang-barang yang bahkan tak pernah Anda pakai lagi dalam 1 tahun terakhir! Buktikan saja.
5. Atur Kembali Barang ke Tempatnya Sesuai Kategori
|
Susun rapi kembali barang yang masih mau disimpan sesuai kategori, foto:RockingMama |
Yang mendasar untuk diperhatikan, pastikan hanya ada 1 lokasi untuk menyimpan barang dalam satu sub-kategori tertentu. Handuk jadikan satu dengan handuk yang lain, letakkan di satu rak. Celana dengan celana yang lain, Baju dengan baju, sepatu dengan sepatu, ditempatkan di rak sub-kategori masing-masing.
|
Mengorganisir barang dengan memberi label, foto:Rumah |
Jika perlu, tambahkan stiker nama pada setiap rak, agar seluruh anggota keluarga juga tahu tempat masing-masing barang.
Demikian Tips Merapikan Rumah ala Marie Kondo, semoga bermanfaat.
Untuk yang rumahnya sulit rapi, meskipun sudah melakukan tips ini, sebaiknya baca ini: Inilah tandanya Anda perlu punya Gudang di Rumah.
Kembali ke : Welcome to Rumah Interior Lampung
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
Terimakasih atas kunjugan anda semoga artikel ini bisa benjadi acuan untuk membangun rumah di masadepan untuk keluarga.